Feromon
dalam bahasa Yunani berasal dari dua suku kata yaitu Phero (pembawa)
dan Mone (sensasi). Jadi feromon merupakan sejenis zat kimia yang
berfungsi untuk merangsang dan memiliki daya pikat seksual pada jantan
maupun betina.
Jadi,feromon ini merupakan hormon yang memberikan
signal kepada lawan jenis bahwa spesies tersebut sedang birahi atau
ingin dikimpoii. Namun,hal ini hanya bisa dideteksi oleh spesies yang
sama. Misalnya,kucing hanya bisa dideteksi oleh kucing dan tidak mungkin
feromon anjing kecium oleh gajah.
Seperti halnya yang terjadi
pada beberapa tahun yang lalu di Jogja. Yaitu seekor harimau turun dari
gunung hanya untuk mencari betina yang sedang birahi di dalam kebun
binatang.
2. Hemaprodit
Hemaprodit
merupakan keadaan suatu individu memiliki dua kelamin sekaligus dan
aktif kedua-duanya. Biasanya dimiliki oleh hewan-hewan tingkat rendah
atau belum sempurna selayaknya manusia dan hewan bertulang belakang
lainnya.
Kemampuan ini salah satunya dimiliki oleh jenis cacing
trematoda,maupun cestoda. Salah satu jenisnya adalah Fasciola
Hepatika,atau yang biasa kita sebut Cacing Hati.
Jadi,dalam
keadaan yang terdesak jika tidak memiliki pasangan,mereka akan membuahi
diri mereka sendiri,kemudian melepas telur mereka untuk berkembang
menjadi dewasa.
3. Kanibalisme
Kanibalism
merupakan keadaan dimana hewan memakan anaknya sendiri. Biasanya
terjadi pada hamster,kucing dan hewan-hewan lainnya yang secara naluriah
akan dilakukan demi kebaikan anaknya juga.
Biasanya anak yang
dimakan adalah anak yang cacat,sehingga induknya mengambil kesimpulan
anaknya tidak mampu bertahan di hutan rimba,maupun kehidupan.
Alasan
lainnya karena nutrisi si induk kurang. Demi menyelamatkan beberapa
anaknya yang lain,si Induk biasanya mengorbankan anaknya yang lain agar
ada yang bisa meneruskan generasi mereka. Agar air susu tetap mengalir
demi nutrisi si buah hati.
4.Listrik
Beberapa
hewan memiliki kemampuan dalam mempertahankan diri dengan mengeluarkan
listrik dari tubuhnya. Salah satunya adalah belut listrik. Hal ini
dimanfaatkan saat memburu lawannya. Dengan cara disentrum sampai hewan
mangsa lemah dan kemudian akan dimakannya.
Cara kerja hewan
menghasilkan listrik hampir sama dengan batrei. Namun pada hewan belut
listrik terdapat piringan-piringan dalam tubuhnya dan menyatu dengan
elektrocyt (sel listrik) sehingga akan menghasilkan listrik sampai 220
V. Semakin banyak jumlah elektrocyt maka voltase listrik akan semakin
tinggi. Namun pada hewan yang hidup di air tawar biasanya hanya
bervoltase rendah.
5. Racun Berbisa
Pernah
dengan ular berbisa? Yap! Salah satunya ular kobra. Bisa pada hewan
bisa bermacam-macam. Ada yang dikeluarkan melalui gigitan,ludah,bau
busuk sampai melalui pori-pori kulit seperti katak berwarna warni.
Pada
jenis ular kobra khususnya,racun itu dihasilkan oleh kantung racunn
yang berhubungan dengan taring mereka. Sehingga saat terjadi
gigitan,otot kantung racun akan berkontraksi yang membuat kantung
tertekan dan mengeluaarkan bisa dan masuk seperti jarum suntik ke dalam
tubuh mangsa maupun hewan yang digigit.
Racun ini akan langsung
melumpuhkan syaraf mangsa/hewan yang digigit. Akan membuat paralisis
pada otot-otot di hewan. Termasuk jantung dan diafragma dan paru-paru.
Yang membuat hewan /mangsa mati lemas. Dan barulah hewan memakannya.
6. Kentut Lewat Mulut
Keunikan
hewan selanjutnya adalah kudanil. Yaitu hewan mamalia yang menghabiskan
sebagian besar waktunya di dalam air,bahkan melahirkan di dalam air
juga,waluapun hewan ini menggunakan paru-paru dalam pernafasannya.
Kudanil
kentut melalui mulut karena saluran ke arah belakang (anus) terlalu
sempit untuk dilalui karena selain kecil,kudanil juga terlalu banyak
makan. Sehingga gas-gas yang terbentuk karena proses metabolisme
tergencet ke arah depan dan membuat kudanil kentut melewati mulut.
Namun
jangan dibayangkan kentutnya berbunyi selayaknya kentut manusia. Namun
kudanil kentut selayaknya manusia,tapi mereka akan membuka mulutnya dan
mengeluarkan gas yang agak berbau busuk.
7. Memakan Feses (Kotorannya) Sendiri
Agan
pernah liat hewan yang memakan kotorannya sendiri bukan? Seperti halnya
anjing dan beberapa jenis hewan lainnya. Seperti Kelinci juga melakukan
hal yang sama.
Biasanya pada kelinci hal itu dikarenakan makanan
yang dimakan pertama kali belum terserap sempurna,alias masih ada bahan
makanan yang harus diproses lagi. Nah,untuk mendapatkan kandungan
tersebut,feses yang masih bergizi tersebut akan dimakan kembali untuk
yang kedua kalinya.
Hal itu biisa terjadi karena pada pencernaan
kelinci masih belum sempurna,sehingga beberapa kandungan akan
terlewatkan sehingga harus di proses dua kali.
Sumber: unikgaul.com
0 komentar:
Posting Komentar