WASHINGTON - Ilmuwan asal Amerika Serikat mengumumkan
pengembangan kain anti air. Dinamakan permukaan "superomniphobic", bahan
tersebut diklaim dapat menahan segala macam benda cair, termasuk saus
tomat hingga zat asam terkonsentrasi lainnya.
Dilansir Spacemart, Minggu (20/1/2013), dalam mengusung bahan anti noda, pakaian anti tumpahan, garmen pelindung dan produk lainnya yang tahan dari segala macam benda cair, ilmuwan memperkenalkan permukaan "superomniphobic". Laporan ilmuwan mengungkap dua keluarga cairan yang terdiri dari cairan Newtonian dan non-Newtonian.
Anish Tuteja dan tim peneliti mengungkapkan, para ilmuwan telah melaporkan temuan sebelumnya bernama permukaan omniphobic. Omniphobic memungkinkan berbagai cairan tidak sampai menyebar ke seluruh permukaan.
Beberapa cairan seperti minyak dan alkohol dapat menempel di permukaan. Selanjutnya, para ilmuwan telah memfokuskan untuk membuat bahan yang tahan terhadap cairan berjenis Newtonian.
Tim Tuteja menetapkan hal yang sama untuk cairan non-Newtonian. Cairan non-Newtonian terdiri dari darah, yoghurt, saus, berbagai polimer serta cairan lainnya.
Tuteja dan tim peneliti menjelaskan permukaan yang tahan terhadap cairan, termasuk minyak dan alkohol dengan tegangan permukaan yang sangat rendah. Mereka mengklaim, pengembangan material inovatif yang diciptakannya mampu membuat benda cair dapat menggelinding dan memantul di permukaan.
Sehingga, permukaan tersebut cocok untuk digunakan sebagai pelindung dari efek bahan kimia. Ilmuwan menyimpulkan bahwa permukaan akan dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi pengunaan.
Aplikasi penggunaan tersebut meliputi pakaian anti noda serta anti tumpahan minyak. Selain itu, permukaan juga bisa mengangkat mikroba seperti bakteri dan pelapis anti karat.
Dilansir Spacemart, Minggu (20/1/2013), dalam mengusung bahan anti noda, pakaian anti tumpahan, garmen pelindung dan produk lainnya yang tahan dari segala macam benda cair, ilmuwan memperkenalkan permukaan "superomniphobic". Laporan ilmuwan mengungkap dua keluarga cairan yang terdiri dari cairan Newtonian dan non-Newtonian.
Anish Tuteja dan tim peneliti mengungkapkan, para ilmuwan telah melaporkan temuan sebelumnya bernama permukaan omniphobic. Omniphobic memungkinkan berbagai cairan tidak sampai menyebar ke seluruh permukaan.
Beberapa cairan seperti minyak dan alkohol dapat menempel di permukaan. Selanjutnya, para ilmuwan telah memfokuskan untuk membuat bahan yang tahan terhadap cairan berjenis Newtonian.
Tim Tuteja menetapkan hal yang sama untuk cairan non-Newtonian. Cairan non-Newtonian terdiri dari darah, yoghurt, saus, berbagai polimer serta cairan lainnya.
Tuteja dan tim peneliti menjelaskan permukaan yang tahan terhadap cairan, termasuk minyak dan alkohol dengan tegangan permukaan yang sangat rendah. Mereka mengklaim, pengembangan material inovatif yang diciptakannya mampu membuat benda cair dapat menggelinding dan memantul di permukaan.
Sehingga, permukaan tersebut cocok untuk digunakan sebagai pelindung dari efek bahan kimia. Ilmuwan menyimpulkan bahwa permukaan akan dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi pengunaan.
Aplikasi penggunaan tersebut meliputi pakaian anti noda serta anti tumpahan minyak. Selain itu, permukaan juga bisa mengangkat mikroba seperti bakteri dan pelapis anti karat.
Sumber: Ahmad Luthfi | okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar