Apa
itu ang pao? Pasti semua orang sudah tahu. Ang pao merupakan amplop
merah kecil yang biasa diisi dengan uang. Ang pao merupakan bagian dari
sebuah perayaan syukuran ataupun perayaan yang bernuasa bahagia seperti
ulang tahun, pernikahan atau imlek (tahun baru cina). Untung mendapatkan
ang pao sebenarnya gampang, tidak perlu sampai memanjat pohon apalagi
mengarungi samudra. Pada zaman dulu , seorang anak harus sujud dan
mengucapkan Gong Xi Fa Cai berserta doa agar orang tua sehat, sejahtera
dan dikarunia banyak berkat untuk mendapatang pao dari orang tua. Ini
juga berlaku pada paman dan bibi. Sekarang tradisi ini sudah berubah,
anak hanya perlu menyalami dan Gong Xi Fa Cai bserta doa tanpa perlu
bersujud. Namun masih ada beberapa keluarga di Negara cina yang
melestarikan tradisi ini.
Beberapa fakta lucu dari pemberian ang pao adalah
- Hanya orang yang sudah menikah yang bisa memberikan ang pao pada anak-anak.
- Seorang anak harus memberikan ang pao pada orang tuanya setelah dia mempunyai keluarga alias sudah menikah.
- Orang yang sudah berkerja namun masih belum menikah, tidak
diperbolehkan memberikan ang pao kepada orang lain karena dianggap
menjauhkan jodoh.
- Anak yang sudah memiliki pekerjaan masih tetap menerima ang pao dari orang tua dan paman bibi.
- Anak yang sudah menikah tetap menerima ang pao tapi hanya dari orang tuanya.
- Tidak boleh mengisi ang pao dengan jumlah uang yang mengandung angka 4 seperti Rp 4.000 karena angka 4 berarti mati.
- Jumlah uang tidak boleh ganjil karena berhubungan dengan pemakaman.
- Kata-kata pada ang pao biasanya berupa kata keberuntungan,
kemakmuran dan umur panjang yang berarti doa dari pemberi ang pao.
- Ang pao sekarang dihasilkan dengan menggunakan alat percetakan offset bukan hand made lagi.
Ang pao di negara lain
- Ang pao di Vietnam dinamakan Li Xi atau Phong Bau Mung Tuoi (amplop tahun baru)
- Orang Thailand mengenal ang pao sebagai Ang Pow atau Tae Ea
- Di jepang, disebut otishidama tapi ang pao ini berwarna putih
Fakta yang mungkin sudah diketahui tapi tidak ada salahnya mengingat kembali budaya ini agar tidak hilang.
Sumber: faktagila.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar