Kota-kota yang terbengkalai atau yang disebut kota hantu ternyata banyak
dijumpai di seluruh dunia. Selama beberapa dekade, kota-kota tersebut
ditinggalkan penghuninya. Penyebabnya antara lain, perencanaan kota
yang buruk, semakin menipisnya sumber daya alam, hingga ketidastabilan
hidup akibat pengaruh nuklir.
Berikut ini beberapa kota hantu yang telah berpuluh-puluh tahun
terbengkalai dan menyisakan sejarah bisu lewat bangunan-bangunan kosong,
seperti dikutip dari laman Archdaily, Selasa (5/2/2013).
1. Pulau Hashima, Jepang
Sebuah pulau kecil yang terlihat menonjol dari laut di lepas pantai
Nagasaki, ini dahulunya pernah menjadi pusat pertambangan batubara besar
yang berkembang selama hampir satu abad. Pada tahun 1890, perusahaan
Mitsubishi Jepang membuat sebuah kota tempat tinggal untuk para pekerja.
Namun, karena semakin bertambahnya penduduk, Hahima pun dikenal sebagai
kota dengan penduduk terpadat hingga puncaknya pada 1959.
Kemudian pada tahun 1974 bisnis batubara kian meredup dan digantikan
oleh minyak bumi. Pihak Mitsubishi pun akhirnya dengan resmi mengumumkan
penutupan kota tersebut secara permanen dan membawa penduduknya ke
pulau seberang.
2. Pripyat, Ukraina
Kota ini dibangun pada tahun 1970 pemerintah Soviet membangun sebuah
kota kecil untuk para pekerja pembangkit listrik tenaga nuklir
Chernobyl. Namun, pada 26 April 1986, terjadi bencana meledaknya reaktor
pembangkit listrik, sehingga pemerintah Soviet terpaksa melakukan
evakuasi penduduk. Kurang lebih terdapat 50 ribu warga yang dievakuasi
dan kembeli ke kampung halaman mereka, serta hanya meninggalkan rumah
dan sebagian besar harta hingga binatang peliharaan.
3. Ordos, China
Kota ini dahulunya disebut Kowloon Walled City, Hong Kong yang merupakan
permukiman padat penduduk. Setelah berabad-abad tumbuh kota ini memang
tidak secara teknis disebut "kota hantu", sebab penduduknya secara
bertahap keluar dari kota tersebut. China dikenal sebagai negara
berpenduduk terpadat di dunia, di mana setiap tahunnya ada sekira 20
juta orang yang berpindah dari pedesaan ke kota-kota. Hal inilah yang
menjadikan Kowloon Walled City atau Ordos ini, kini hanya tinggal
bangunan-bangunan kosong tak berpenghuni.
4. Nova Cidada de Kilamba, Angola
Kawasan kota Nova Cidade de Kilamba di
pinggiran ibu kota Luanda ini sebelumnya adalah proyek pengembangan
kota mandiri yang diisi 750 blok apartemen yang masing-masing tingginya
delapan lantai, sebuah bangunan sekolah dan lebih dari 100 unit
pertokoan.
Sayangnya, kota yang dikembangkan oleh pengembang asal China ini
diharapkan dapat menjadi simbol kemajuan salah satu negara di benua
Afrika tersebut, malah menjadi kota tak berpenghuni alias kota hantu.
Hal ini dikarenakan harga satu unit apartenmen yang dipatok sangat besar
yakni 75 ribu poundsterling atau sekira Rp1,1 miliar (Rp14.694 per
pounds).
Sebagian besar penduduk Angola adalah masyarakat yang hidup jauh di
bawah garis kemiskinan, bahkan cenderung kumuh. Untuk itu, biaya tempat
tinggal dengan nilai yang besar tersebut, sangat tidak mungkin untuk
dijangkau oleh penduduk setempat.
5. Ciudad Valdeluz, Spanyol
Kota kecil bernama Ciudad Valdeluz,
yang letaknya sangat dekat dengan ibu kota Madrid ini menjadi pengingat
sejarah kemerosotan ekonomi yang melanda Eropa, khususnya Negeri
Matador. Bisnis properti merupakan salah satu sektor yang paling
merasakan dampaknya. Sebuah kota mandiri di Spanyol seharusnya menjadi
kawasan perumahan elit modern untuk 30 ribu orang. Namun, yang terjadi
malah sebaliknya, kota ini nyaris menjadi kota hantu, karena kini hanya
bersisa kurang lebih 1.000 penduduk.
Empat tahun lalu, tepatnya pada 2008, perekonomian Spanyol mengalami
kemerosotan dan menyebabkan banyak rumah yang terabaikan. Selain itu,
sekira 75 persen proyek properti yang sedang dikerjakan, terpaksa
berhenti di tengah jalan.
Sumber: unik247.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar